SAMOSIR-Guna mencegah krisis pangan ( Inflasi Pangan ) yang sudah berdampak secara nasional, Pemerintah Kabupaten Samosir menerapkan Usaha Pertanian ( Urban Farming) yang dimulai dari masing masing Organisasi Perangkat Daerah
Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui Urban Farming ditandai dengan pembagian bibit cabai kepada pimpinan Organisasi Perangkat Daerah dan juga dibagikan kepada Ketua PKK, Ketua Bhayangkari, Ketua Persit Candra Kirana
Baca juga:
Mengenal Pupuk Dasar Menanam Cabai Rawit
|
Mengwakili Bupati Samosir, Kepala Dinas Ketapang dan Pertanian, Tumiur Gultom bersama perwakilan BI Sibolga, Mustafa menyerahkan bibit cabai sebanyak 3.750 batang kepada masing-masing penerima di Aula Dinas Ketapang, Samosir Rabu ( 16/11/2022 )
Tumiur Gultom dalam keterangan persnya menyampaikan, bahwa bantuan bibit cabai ini, merupakan hasil kerjasama dengan Bank Indonesia Sibolga cabang Sibolga, " ujar Kepala Dinas Ketapang dan Pertanian Kabupaten Samosir. Tumiur Gultom
Tumiur juga menambahkan, selain akibat perang, inflasi pangan juga diakibatkan gas kaca yang berdampak terhadap pertanian yang membuat pupuk kimia menjadi sulit serta langkah, "Urban Farming Komoditi cabai ini merupakan tindakan menghindari inflasi pangan.
"Untuk menghindari dan mencegah inflasi pangan, juga dianjurkan untuk menanam bawang merah bagi seluruh instansi yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Samosir. "Untuk mencegah inflasi pangan juga dianjurkan Keluarga demi Keluarga agar menanam dan hasilnya cukup untuk keluarga masing-masing,
Dengan menerapkan Urban Farming maka maka inflasi pangan dapat teratasi, "namun keberhasilan tanaman tergantung dengan tanah dan bibit dan cara merawatnya, "ujar Kepala Dinas Ketapang, Tumiur Gultom
Sementara Mustafa dari Perwakilan Bank Indonesia cabang Sibolga menyampaikan kerjasama dengan Pemkab Samosir untuk menanam cabai ini bertujuan mewujudkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi dan GNPIP ini diinisiasi Bank Indonesia dengan mengoptimalkan Sumber Daya Alam.
Dengan ketersediaan pangan yang cukup maka nilai rupiah akan tetap stabil. Hal ini membuat Bank Indonesia untuk membuat aksi nyata untuk stabilitas pangan, " ungkap Mustafa perwakilan dari Bank Indonesia cabang Sibolga ( Karmel )